Minggu, 16 November 2008

Barrack Obama hanya sebuah robot

Dalam kampanye Pemilu Presiden di Amerika, Barrack Obama menjanjikan akan menarik tentara Amerika dari Irak paling lama 16 Bulan setelah dia dilantik. Namun janji itu nampaknya tidak akan bisa dia wujudkan. Saat ini sebelum dia dilantik menjadi Presiden Amerika. Pemerintah Irak(16/11) menyetujui pakta keamanan dengan Negeri Paman Sam. Isinya, perpanjangan masa tugas para tentara AS di Negeri 1001 Malam itu hingga tiga tahun ke depan terhitung setelah mandat dari PBB berakhir di pengujung tahun ini.

Satu janji Obama hampir pasti gagal dilaksanakan. Bahkan itu terjadi sebelum dia dilantik menjadi Presiden Amerika yang ke-44. Bagaimana dengan janji lainnya??

Bila kita melihat sejarah panjang Amerika Serikat, siapa saja yang menjadi Presiden Amerika mereka sejatinya hanya menjadi robot yang ditugaskan untuk menjalankan program dari para pemilik modal dan tuntutan akan liberalisasi dari Negara Paman Sam itu. Mereka seperti robot yang diperlombakan dalam kontes robot. dimana robot itu telah dimasukkan chips yang telah diprogram untuk melewati lintasan tertentu dan untuk mencapai target/tujuan tertentu.

Dalam kontes, robot diprogram untuk memenangkan perlombaan dan untuk mencapai kepuasan yang membuatnya. Begitu juga Presiden Amerika, mereka telah diprogram untuk memenangkan ideologi yang diemban oleh Amerika yaitu Ideologi Kapitalisme, agar Ideologi ini memimpin Dunia. Itulah Robot Robot pemusnah dunia, termasuk juga Obama.

Janji - janji Obama yang lainnya bila tidak sesuai dengan Grand Desain dari Kapitalisme, maka itu hanya menjadi sebuah janji. Dan itu memang sengaja dilakukan untuk menipu rakyat Amerika dan Dunia, supaya dia dan Amerika mendapatkan Simpati dunia. Bagi Amerika, terpilihnya Obama sudah didesain. Karena dengan terpilihnya Obama, itu bisa mengembalikan citra Amerika di mata dunia. Seperti kita ketahui saat ini citra Amerika benar - benar hancur. Dan benar, setelah Obama terpilih citra Amerika sedikit banyak ikut menjadi baik dimata dunia. Hampir seluruh penduduk Dunia, termasuk Indonesia kembali menaruh harapan pada Amerika.

Inilah salahsatu permainan politik dari Amerika untuk merubah orientasi penjajahannya dari ala militer menjadi penjajahan yang lebih halus, dengan menyusupkan ide Liberalisme, dan sekulerisme, yang ujungnya tetap sama menginginkan kemenangan Ideologi kapitalisme didunia ini.(fatih)

Tidak ada komentar: