Minggu, 16 November 2008

SBY: IMF Tetap Kita Perlukan

Peran IMF (International Monetary Fund) bagi Indonesia masih memunculkan trauma. Karena itu, menurut Presiden SBY, sebisa mungkin pemerintah Indonesia menghindari keterlibatan IMF di Indonesia. Meski begitu, kata SBY, IMF tetap diperlukan.

Hal ini disampaikan Presiden SBY saat jumpa pers mengenai hasil G20 Summit di Hotel Ritz Carlton, Washington, DC, Sabtu (15/11/2008) malam atau Minggu (16/11/2008) WIB. SBY didampingi sejumlah menteri, seperti Menlu Hassan Wirajuda, Mensesneg Hatta Rajasa, dan Mendag Mari E Pangestu dan sejumlah delegasi.

Pernyataan SBY ini disampaikan saat menjawab pertanyaan wartawan, apakah Indonesia akan melibatkan IMF dalam upaya program Global Expenditure Support Fund. Salah satu hasil dari G20 Summit adalah pemberian stimulus bantuan dana bagi negara-negara berkembang yang kekurangan finansial.

Namun, sampai saat ini belum ditentukan lembaga keuangan apa yang akan ditunjuk dalam pembiayaan pemberian stimulus itu. Dalam G20 Summit, ada pimpinan sejumlah lembaga keuangan yang ikut menjadi peserta, antara lain Bank Dunia (World Bank) dan IMF. Jika IMF tetap dilibatkan, apakah tidak membuat trauma Indonesia?

Menurut Presiden SBY, memang selama ini peran IMF di masa lalu masih menjadi trauma. Karena itu, pemerintah akan sebisa mungkin menghindarinya. “Tapi, sebenarnya peran IMF tetap kita perlukan, asal tidak menggunakan sistem yang dulu,” jawab SBY.

Salah satu hasil kesepakatan yang dicapai dalam G20 Summit adalah dibutuhkannya reformasi di IMF. Salah satunya IMF harus benar-benar mendukung negara-negara berkembang untuk meningkatkan pertumbuhan ekonominya.

Bagaimana pun juga, IMF merupakan alat bagi negara-negara kapitalis Barat untuk mencengkram dan menyetir negeri-negeri kaum Muslim dengan kedok pemberian bantuan. Setelah itu, kepentingan Barat dipaksakan hingga negeri kaum Muslim lemah. Berharap pada IMF hanya hanya akan menjadikan negeri ini kembali disetir kepentingan Asing. Hanya kembali kepada Khilafah Rasyidah yang akan membebaskan negeri-negeri kaum Muslim dari jeratan para kapitalis. (nl/detik.com)

Tidak ada komentar: